Show simple item record

dc.contributor.advisorGunawan, Suliana
dc.contributor.authorNetty
dc.date.accessioned2021-03-15T03:11:30Z
dc.date.available2021-03-15T03:11:30Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/1113
dc.description.abstractPelayanan kasih adalah salah satu konsep di dalam Alkitab yang kelihatannya sederhana, tetapi sulit untuk dilakukan oleh umat Kristen. Kesulitan ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman yang benar mengenai pelayanan kasih, sehingga dilakukan ataupun tidak dilakukan tidak akan membawa dampak apapun dalam kehidupan Kristen. Orang-orang yang demikian akan beranggapan bahwa tindakan pelayanan kasih hanya merupakan suatu kegiatan sosial, sehingga ketika memberi bantuan, mereka memberi dengan alakadarnya, selain itu ada orang-orang yang melakukan tindakan pelayanan kasih dengan motivasi yang keliru yalcni, agar mendapat berkat yang melimpah. Semua ini dapat terjadi disebabkan karena memiliki konsep yang keliru mengenai pelayanan kasih. Dalam Perjanjian Lama, Allah berulang-ulang menekanlcan mengenai pelayanan kasih, di mana umat Israel dituntut untuk menolong para janda, anak yatim, orang asing dan menolong orang-orang miskin yang berada di tengah-tengah mereka. Demikian pula dalam Perjanjian Baru, Tuhan Yesus sendiri melakukan tindakan-tindakan pelayanan kasih dengan cara, memberi makan ribuan orang, mencelikkan mata yang buta, menyembuhkan orang lumpuh, orang kusta, dan segala macam penyakit, bahkan Dia rela menyerahkan nyawa-Nya demi menebus dosa manusia. Paulus, seorang rasul juga menekankan hal ini. Dalam surat 2 Korintus 8 dan 9, Paulus mengingatkan jemaat di Korintus untuk melakukan tindakan pelayanan kasih, yang berupa pengumpulan dana bagi orang-orang Kristen yang miskin di Yerusalem. Melalui surat 2 Korintus 8 dan 9 Paulus menerapkan prinsip-prinsip dasar dalam melakukan tindakan pelayanan kasih yakni dengan sukarela, sukacita, murah hati, dengan antusias, dan penuh pengorbanan. Prinsip-prinsip ini dapat dimiliki apabila yang bersangkutan telah mengalami kasih karunia Allah dalam hidupnya, sehingga kasih karunia Allah menggerakkan orang tersebut untuk melakukan tindakan pelayanan kasih, dan dengan demikian hasil dari tindakan pelayanan kasih akan menimbulkan ucapan syukur kepada Allah. Konsep pelayanan kasih ini seharusnya dimiliki oleh setiap orang-orang percaya pada masa kini. Apabila konsep ini dihidupi dan diterapkan oleh anak-anak Tuhan, maka pelayanan kasih atau pelayanan memberi di dalam gereja akan menciptakan suatu persekutuan yang indah, dan menjadi suatu pelayanan yang membawa keharuman bagi nama Tuhan, dan pengucapan syukur serta kemuliaan bagi nama-Nyaen_US
dc.publisherSeminari Alkitab Asia Tenggaraen_US
dc.subjectkonsepen_US
dc.subjectPelayanan kasihen_US
dc.subjectsurat 2 Korintus 8-9en_US
dc.subjectimplikasien_US
dc.subjectpelayanan memberi dalam gerejaen_US
dc.titleKonsep Pelayanan Kasih Menurut Surat 2 Korintus 8-9 dan Implikasinya Terhadap Pelayanan Memberi Dalam Gerejaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.kodeprodi77201


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record