Show simple item record

dc.contributor.authorPilimon, Jahja Elia
dc.date.accessioned2018-04-30T08:44:22Z
dc.date.available2018-04-30T08:44:22Z
dc.date.issued2000-04-01
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/10
dc.description.abstractSetiap sekolah teologi, dari latar denominasi atau warna teologi apapun, tentu mempunyai sejumlah lulusan. Setelah para lulusan itu melalui suatu masa pelayanan terjadilah pemutusan hubungan kerja, baik yang inisiatifnya keluar dari rohaniwan itu sendiri karena tidak puas terhadap gereja atau pun yang inisiatifnya keluar dari ladang pelayanan, khususnya gereja yang tidak puas terhadap rohaniwan. (Selanjutnya penyebutan ladang pelayanan akan diwakili oleh gereja yang terbanyak memanfaatkan tenaga rohaniwan dari sekolah teologi dibandingkan lembaga Kristen non-gereja.) Dengan berjalannya waktu dan jika ketidakpuasan gereja terhadap tindakan dan unjuk kerja rohaniwan lulusan dari sekolah teologi yang sama terulang kembali, maka tidak heran jika tindakan dan unjuk kerja rohaniwan itu tidak hanya diidentifikasi gereja sebagai kelemahan dari rohaniwan yang bersangkutan, tetapi lebih dari itu sebagai hasil dari proses pendidikan sekolah teologinya. Pertanyaannya sekarang adalah tindakan dan unjuk kerja apa saja dari para rohaniwan yang tidak sesuai dengan harapan gereja dan dapat dikembalikan sebagai hasil proses pendidikan semua sekolah teologi? Kajian tulisan mengenai masalah hubungan kedua lembaga ini, yang jika tidak ada halangan akan dilanjutkan dengan penelitian lapangan, dapat dijadikan masukan bagi pihak sekolah teologi, gereja, maupun para rohaniwan (atau calon rohaniwan) dalam kerangka tanggung jawab penyiapan para calon rohaniwan di kehidupan globalisasi kini yang kecepatan dan perubahannya tidak dapat diduga. Berdasarkan paparan latar belakang tulisan di atas, uraian tulisan ini disusun dengan urutan: Pertama, Gambaran Hasil Pengamatan dan Penelitian Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah Teologi Beserta Lulusannya. Kedua, Konsep Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah Teologi: Tujuan dan Model Penyelenggaraan. Ketiga, Implikasi Konsep Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah Teologi: Tanggung Jawab Bersama Sekolah Teologi dan Gereja untuk Penyiapan Calon Rohaniwan.
dc.publisherSeminari Alkitab Asia Tenggaraen_US
dc.subjectTheological seminariesen_US
dc.subjectTheology -- Study and teachingen_US
dc.subjectChurch worken_US
dc.subjectClergyen_US
dc.titleHubungan Sekolah Teologi, Rohaniwan Lulusannya dan Gerejaen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record