Veritas 09/2 (Oktober 2008)
http://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/170
2024-03-28T04:07:42ZAbstrak Tesis
http://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/652
Abstrak Tesis
2008-10-01T00:00:00ZStudi Teologis tentang "Berdoa di dalam Roh Kudus" menurut Perjanjian Baru dan Penerapannya bagi Kehidupan Doa Orang Percaya
http://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/178
Studi Teologis tentang "Berdoa di dalam Roh Kudus" menurut Perjanjian Baru dan Penerapannya bagi Kehidupan Doa Orang Percaya
Liem, Sien-Liong
Dalam iman Kristen, doa bukan aktivitas rohani yang dilakukan apabila seseorang memiliki waktu untuk melakukannya. Doa juga bukan aktivitas yang dilakukan apabila seseorang memiliki kebutuhan yang urgent, tetapi kemudian ia tidak pernah melakukannya kembali. Doa bukan pula suatu aktivitas rutin tanpa nilai-nilai spiritualitas di dalamnya. Doa adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan iman seseorang. ... Secara umum, arti kata “doa” mudah dimengerti oleh umat Tuhan, tetapi “berdoa di dalam Roh Kudus” tentu saja menimbulkan beberapa pertanyaan. Apakah yang dimaksud Alkitab tentang berdoa di dalam Roh Kudus? Mengapa Alkitab (PB) mengajarkan umat Tuhan untuk berdoa di dalam Roh Kudus? Apakah berdoa di dalam Roh Kudus merupakan suatu cara tertentu untuk berdoa? Atau, benarkah berdoa di dalam Roh Kudus berarti berdoa dengan menggunakan bahasa roh (bahasa lidah; Yun. “glosolalia”)? Untuk mengetahui arti sebenarnya tentang berdoa di dalam Roh Kudus, maka melalui tulisan ini penulis mencoba melakukan sebuah studi teologis terhadap persoalan ini berdasarkan perspektif Perjanjian Baru. Tidak terlepas dari studi ini, penulis juga akan memaparkan dan mengevaluasi pandangan kontemporer tentang arti berdoa di dalam Roh Kudus. Kemudian, pada bagian akhir, penulis akan memberikan penerapannya bagi kehidupan doa orang percaya. Diharapkan, melalui tulisan ini, umat Tuhan dapat lebih mengerti arti dan signifikansi dari berdoa di dalam Roh Kudus.
2008-10-01T00:00:00ZKerajaan Imam : Teologi Kerajaan Allah dan Implikasinya bagi Pemuridan Kristen Masa Kini
http://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/177
Kerajaan Imam : Teologi Kerajaan Allah dan Implikasinya bagi Pemuridan Kristen Masa Kini
Tumanan, Perdian K. M.
Tidak dapat disangkal lagi, kerajaan Allah merupakan salah satu topik terpenting dalam kitab-kitab injil dan Perjanjian Baru dan pada umumnya para sarjana dari berbagai aliran teologi yang berbeda setuju bahwa berita utama yang disampaikan Yesus adalah tentang kerajaan Allah. Sayangnya, kesepakatan tersebut tidak diiringi dengan kesepakatan yang sama terhadap definisi dan intensi kerajaan Allah yang disampaikan Yesus. Pemahaman yang berbeda tentang makna kerajaan Allah menurut Yesus tampaknya didasari oleh adanya motif tertentu untuk mendukung suatu sistem teologi yang dipegang atau diyakini agar tampak konsisten dan koheren. Akibatnya, terjadi pengabaian pada penelusuran makna kerajaan Allah secara historis-biblikal dari Kitab Suci. ... Meskipun, pada dasarnya, para teolog setuju bahwa konsep kerajaan Allah harus kembali dilihat dari perspektif Yudaisme, tampaknya terlalu banyak godaan untuk mengusung motif teologi (atau agenda) tertentu, yang hasilnya justru sering menjerumuskan dan bukan memperjelas makna kerajaan Allah. N. T. Wright, seorang teolog PB injili yang sangat terkenal saat ini, mengeritik kecenderungan ini dengan menyatakan, “Again, attempts have often been made to align kingdom-language with church-language, as though ‘the church’ is the real meaning of the kingdom.”
2008-10-01T00:00:00ZPro dan Kontra mengenai Roh Samuel dalam 1 Samuel 28:1-25
http://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/176
Pro dan Kontra mengenai Roh Samuel dalam 1 Samuel 28:1-25
Liau, Susanto
Belakangan ini, banyak ajaran sesat atau bidat yang mengatasnamakan ajaran Kristen, namun pada hakikatnya ajaran-ajaran tersebut tidak sesuai dengan kebenaran Alkitab. Salah satu contohnya, sebut saja ajaran pemanggilan arwah orang mati dengan tujuan untuk menginjil seperti cerita di atas. Gerakan pemanggilan dan penginjilan arwah orang mati di Indonesia dipopulerkan oleh Andereas Samudera di Bandung sekitar tahun 1996 dan sudah berhasil menarik banyak pengikut. Dengan demikian, banyak jiwa sedang disesatkan dari kebenaran dan berpaling kepada penyembahan kepada Iblis. Itu sebabnya ajaran ini perlu direspons dengan segera melalui pengajaran yang alkitabiah kepada jemaat, agar mereka dapat membedakan mana ajaran yang benar dan yang salah, sehingga mereka tidak disesatkan lagi oleh para guru palsu yang mengaku “diutus” oleh Allah padahal tidak demikian. Ajaran dan praktik pemanggilan roh orang mati berawal dari pemahaman bahwa antara orang hidup dan roh-roh orang mati masih dapat saling berkomunikasi sehingga roh-roh orang mati yang belum percaya Yesus layak untuk diinjili demi keadilan Allah karena mereka belum sempat mendengarkan berita injil. Teks Alkitab yang dijadikan acuan dalam mengembangkan ajaran di atas adalah 1 Samuel 28:1-25 dan 1 Petrus 3:19-20. Pertanyaannya adalah: apakah bagian Alkitab yang dijadikan acuan bagi pengajaran tersebut memang benar mengajarkan dan membenarkan praktik pemanggilan dan penginjilan arwah orang mati? Untuk menjawab pertanyaan di atas, perlu diadakan penelitian secara mendalam terhadap bagian Alkitab yang menjadi kontroversial tersebut. Berdasarkan penguraian di atas, maka penulis hendak memahami kasus pemanggilan roh Samuel dalam 1 Samuel 28:1-25 secara lebih mendalam. Tujuan penulis dalam studi ini adalah selain untuk menemukan esensi kebenaran dari teks tersebut dan untuk meluruskan ajaran yang salah tentang pemanggilan dan penginjilan roh-roh orang mati, tetapi juga untuk mengungkap strategi pekerjaan Setan dalam menyesatkan umat percaya melalui “para hamba Tuhan” pada akhir zaman ini. Untuk mencapai tujuan yang dimaksud, maka pertama-tama penulis akan memaparkan secara singkat terminologi kata tentang pemanggilan roh orang mati; selanjutnya penulis akan mengeksegesis 1 Samuel 28:1-25 yang diklaim sebagai dasar dari ajaran tentang pemanggilan roh orang mati. Pada bagian terakhir, penulis akan memberikan kesimpulan dan implikasi bagi kehidupan orang-orang Kristen zaman sekarang. Dalam makalah ini, penulis tidak membahas sejarah pemanggilan arwah secara detail, dan juga tidak memahami 1 Petrus 3:19-20 secara mendalam.
2008-10-01T00:00:00Z