STT SAAT Institutional RepositoryThe DSpace digital repository system captures, stores, indexes, preserves, and distributes digital research material.http://http://repository.seabs.ac.id:802024-03-28T19:15:33Z2024-03-28T19:15:33ZSurat untuk keluarga Sahabat KristusSuhendra, Junianawatyhttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/16352024-03-08T08:02:23Z2024-01-01T00:00:00ZSurat untuk keluarga Sahabat Kristus
Suhendra, Junianawaty
Di era digital ini, sebenarnya eksistensi surat sudah tergeser oleh pesan elektronik. Namun, surat dari buku ini adalah surat yang spesial karena menghadirkan pesan inspiratif yang menyapa dan menyentuh hati setiap individu yang sedang berjelajah dalam perjuangan hidup berkeluarga sebagai murid Kristus. Sajian dari serentetan cuplikan pengalaman dinamika hidup berkeluarga mencerminkan realitas bahwa “every story matters, even more every story of family in Christ.” Di tengah kesadaran akan kerapuhan dan ketidaksempurnaan yang datang silih berganti sepanjang perjalanan, “SURAT UNTUK KELUARGA SAHABAT KRISTUS” akan menjadi obor yang membakar semangat untuk selalu rindu membangun relasi intim dengan Tuhan. Jadikan buku ini sebagai secercah harapan baru untuk terus maju melangkah demi selangkah sampai terwujudnya karakteristik Keluarga Sahabat KRISTUS. Selamat membaca!; Buku dapat diperoleh melalui link berikut https://s.id/BeliSuratUntukKeluarga
2024-01-01T00:00:00ZFront and Back Matterhttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/16342023-12-20T07:10:08Z2004-01-01T00:00:00ZFront and Back Matter
2004-01-01T00:00:00ZKesatuan Tubuh Kristus Yang Terpecah-Pecah: Memahami Konsep Gereja Yang Am Dalam Menyikapi Perbedaan Pemahaman Mengenai Sakramen Perjamuan KudusAmiman, Angelicahttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/16332023-12-20T06:59:25Z2023-01-01T00:00:00ZKesatuan Tubuh Kristus Yang Terpecah-Pecah: Memahami Konsep Gereja Yang Am Dalam Menyikapi Perbedaan Pemahaman Mengenai Sakramen Perjamuan Kudus
Amiman, Angelica
Gagasan yang menyatakan bahwa gereja merupakan suatu kesatuan tubuh Kristus merupakan salah satu gagasan yang cukup akrab di kalangan orang Kristen. Gagasan ini menunjukkan bahwa sebagaimana orang Kristen yang percaya adalah satu dengan Kristus, maka setiap mereka juga patut menjadi satu dengan orang percaya lainnya. Kesatuan yang dimiliki oleh gereja ini diikrarkan melalui Pengakuan Iman Rasuli yang salah satu poinnya berbunyi, “Aku percaya kepada … gereja yang kudus dan Am…” dan terus menjadi peringatan melalui Sakramen Perjamuan Kudus yang melambangkan adanya kesatuan antar sesama orang percaya dalam satu meja perjamuan bersama dengan Allah. Namun, rupanya pengikraran Pengakuan Iman Rasuli dan pelaksanaan Perjamuan Kudus tidak menjamin terciptanya kesatuan yang harmonis antar orang percaya di dalam gereja, baik secara lokal maupun universal. Salah satu ironi yang diangkat dalam tulisan ini adalah mengenai perdebatan yang dialami oleh gereja mengenai frekuensi pelaksanaan Sakramen Perjamuan Kudus. Sakramen yang mengandung makna kesatuan antar orang percaya malahan menjadi sakramen yang mengundang perdebatan dan bahkan perpecahan di tengah gereja. Makalah ini ditulis untuk menyikapi perbedaan pemahaman tersebut, dengan menyediakan suatu pemaknaan yang tepat terhadap konsep Gereja yang Am dan Sakramen Perjamuan Kudus. Apabila pemaknaan terhadap kedua hal ini dipahami dengan tepat, maka perbedaan pemahaman yang ada tidak akan memicu perdebatan yang berujung pada perpecahan.
2023-01-01T00:00:00ZGen Z Dan Pornografi: Pengembara Yang Mendambakan Kepenuhan SejatiWijaya, Jonathanhttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/16322023-12-20T06:52:30Z2023-01-01T00:00:00ZGen Z Dan Pornografi: Pengembara Yang Mendambakan Kepenuhan Sejati
Wijaya, Jonathan
Gen Z merupakan golongan yang tidak imun dengan pornografi. Dengan kemajuan teknologi, Gen Z dengan mudah dapat mengakses situs porno. Permasalahannya, pornografi dapat berdampak buruk bagi (mental, fisik, relasi, bahkan spiritual) mereka. Lantas, apa yang membuat mereka menikmati pornografi dan bagaimana sikap yang tepat dalam merespons fenomena ini? Dengan kajian Pustaka, saya akan menunjukkan bahwa Gen Z memiliki hasrat terdalam (kekosongan) yang perlu dipenuhi oleh Tuhan sendiri. Hasrat tersebut selama ini dipenuhi oleh pornografi dan itu tidak bisa memuaskan mereka. Itu sebabnya, mereka tidak akan merasa puas sampai berjumpa dan dipenuhi oleh Tuhan itu sendiri. Dalam tulisan ini, saya membaginya di dalam lima bagian. Pertama, saya akan menyuguhkan selayang pandang berkaitan dengan Gen Z, pornografi, serta dampaknya bagi Gen Z. Kedua, saya akan memaparkan pornografi dari perspektif firman Tuhan. Ketiga, saya akan memberikan pandangan teologi Smith mengenai keinginan. Keempat, saya akan memberikan langkah dan sikap untuk mendampingi Gen Z yang terjerat pornografi. Terakhir, saya akan memberikan kesimpulan bahwa kekosongan Gen Z yang selama ini diisi oleh pornografi perlu diisi oleh Tuhan sendiri, karena hanya Tuhan yang dapat memenuhi hasrat mereka. Selain itu, mereka memerlukan rekan baik itu, keluarga, sahabat, konselor, maupun gereja untuk menolong mereka keluar dari jerat pornografi.
2023-01-01T00:00:00Z